Artikel
A PRELIMINARY STUDY OF HUMAN GAIT-BASED ARTIFICIAL INTELLIGENCE FOR INSIDER THREAT MITIGATION AT THE RESEARCH REACTOR | Prosiding SKN 2022
Dalam upaya memperkuat keamanan fasilitas nuklir dari potensi ancaman internal, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui tim penelitinya di Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy memperkenalkan sistem kecerdasan buatan berbasis pengenalan pola berjalan (gait recognition). Studi awal ini menunjukkan teknologi tersebut mampu mengenali individu berdasarkan pola berjalan mereka dengan tingkat akurasi mencapai 70,45%.
Penelitian yang dipresentasikan pada Seminar Keselamatan Nuklir 2022 ini menyoroti pentingnya perlindungan fisik terhadap akses di area sensitif reaktor nuklir. Ancaman internal, yang berasal dari individu dengan akses sah seperti karyawan atau kontraktor, disebut sebagai salah satu risiko terbesar dalam keamanan nuklir.
Sistem ini menggunakan dua jaringan saraf buatan: satu untuk mengenali postur tubuh dan yang lain untuk mengubah data tersebut menjadi vektor identifikasi. Proses ini memungkinkan pemantauan otomatis terhadap pergerakan personel menggunakan kamera pengawas dengan resolusi rendah, serta mampu memisahkan objek manusia dari latar belakang secara efektif.
Meskipun saat ini sistem hanya beroperasi dalam mode verifikasi, pengembangan ke depan diarahkan untuk dapat melakukan identifikasi penuh secara real-time. Hal ini dipandang sebagai langkah awal strategis dalam memperkuat sistem keamanan fisik fasilitas nuklir terhadap aksi sabotase atau pencurian dari orang dalam.
Peneliti menyampaikan apresiasi kepada seluruh staf dan petugas keamanan Reaktor G.A. Siwabessy atas dukungannya dalam pengumpulan data dan uji coba teknologi ini (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Utilisasi Reaktor Riset Batan | id |