Artikel
PENGARUH TINGKAT PENERIMAAN DOSIS RADIASI TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA DI INSTALASI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA - KAWASAN NUKLIR SERPONG | Prosiding SKN 2022
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari BRIN mengungkapkan bahwa paparan radiasi di lingkungan kerja Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodesimetri (PRTRRB) Serpong menunjukkan pengaruh terhadap kondisi kesehatan sebagian pekerjanya, khususnya pada kadar leukosit dalam darah.
Penelitian ini menganalisis data paparan radiasi eksternal dan internal yang diterima para pekerja pada tahun 2020 dan 2021, serta hasil pemeriksaan kesehatan rutin (MCU). Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian pekerja mengalami kadar leukosit abnormal—terutama pada mereka yang bekerja di bidang Teknologi Radioisotop (TRI) dan Teknologi Radiofarmaka (TRF), dua bidang dengan risiko paparan radiasi tertinggi.
Dosis radiasi yang diterima pekerja masih dalam ambang batas aman menurut peraturan (kurang dari 20 mSv/tahun), namun terdapat dua pekerja yang tercatat menerima dosis di atas ambang batas tersebut. Menariknya, tidak semua pekerja yang menerima dosis tinggi mengalami penurunan kadar leukosit, menunjukkan adanya faktor ketahanan tubuh yang berperan.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala dan penerapan prinsip proteksi radiasi secara ketat. Para peneliti menekankan bahwa meskipun dosisnya kecil, radiasi tetap berpotensi menimbulkan dampak biologis jangka panjang.
Penelitian ini menjadi pengingat penting akan perlunya sistem pengawasan ketat terhadap paparan radiasi, termasuk edukasi dan tanggung jawab individu dalam menjaga keselamatan kerja di lingkungan berisiko tinggi seperti fasilitas nuklir (Tim Perpustakaan).