Artikel
STUDI LITERATUR PENENTUAN METODE IDENTIFIKASI RISIKO TAHAP OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR | Prosiding SKN 2022
Dalam upaya memperkuat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi, dan Mutu Nuklir melakukan studi literatur mengenai metode identifikasi risiko tahap operasi PLTN. Studi ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan keselamatan nuklir sebelum instalasi pertama PLTN skala komersial dibangun di Indonesia.
Makalah yang dipresentasikan oleh peneliti Yulaida Maya Sari dan Irvan Dwi Junianto pada Seminar Keselamatan Nuklir 2022 menyoroti pentingnya penilaian risiko dalam tahap operasional PLTN, dengan tujuan utama meminimalkan kemungkinan kecelakaan besar yang dapat berdampak serius terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Penelitian ini menelaah berbagai pendekatan dalam mengidentifikasi kejadian pemicu (initiating events/IEs) yang berpotensi menyebabkan gangguan pada operasi normal reaktor, termasuk metode seperti Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), dan Master Logic Diagram (MLD). Studi ini juga mengkaji referensi kejadian sebelumnya dari instalasi PLTN lain serta pengalaman operasional internasional.
“Setiap metode memiliki kekuatan dan keterbatasannya, sehingga kombinasi pendekatan sangat direkomendasikan,” kata Yulaida Maya Sari. Ia menambahkan bahwa pemilihan metode harus mempertimbangkan jenis reaktor yang akan dibangun, agar hasil identifikasi risiko lebih relevan dan aplikatif.
Studi ini diharapkan menjadi referensi penting dalam penyusunan kebijakan keselamatan nuklir nasional, dan menjadi acuan bagi para insinyur, regulator, serta pengambil keputusan dalam pengembangan PLTN yang aman dan andal di masa depan (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Laporan Kajian Teknis Standar Keselamatan PLTN, TA. 2006 | - | id |