Artikel
PENENTUAN STRATEGI PENGAWASAN PLTN DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SWOT | Prosiding SKN 2022
Pemerintah memproyeksikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu pilar menuju target net zero emission pada 2060. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pun telah menyiapkan strategi pengawasan ketat agar PLTN pertama di Indonesia aman, selamat, dan sesuai regulasi.
Dalam Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir 2022, Winda Sarmita dan tim BAPETEN memaparkan hasil analisis SWOT untuk merumuskan langkah strategis. Analisis ini menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi, mulai dari kesiapan regulasi hingga dukungan sumber daya manusia dan teknologi. Hasilnya, BAPETEN menetapkan empat fokus utama: pengembangan sistem pengawasan berbasis regulasi, perizinan, dan inspeksi; penguatan kerja sama nasional dan internasional; peningkatan kompetensi SDM pengawas; serta pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti laboratorium dan perangkat uji modern.
BAPETEN menegaskan pengawasan PLTN akan mengedepankan keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan, menjaga keamanan bahan nuklir, serta memastikan kepatuhan hukum. “Pengawasan yang kuat dan komprehensif adalah kunci agar PLTN dapat menjadi solusi energi bersih tanpa mengorbankan keamanan,” ujar Winda Sarmita.
Strategi ini juga selaras dengan peta jalan pembangunan PLTN yang tertuang dalam RPJMN 2020–2024 dan Roadmap Pengawasan PLTN hingga 2035. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap PLTN dapat menjadi bagian penting dalam bauran energi nasional, mendukung transisi energi bersih sekaligus memperkuat kedaulatan energi Indonesia (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
STRATEGI PENGAWASAN SUMBER RADIOAKTIF ORPHAN SOURCE | Prosiding SKN 2012 | Hal.282-290 | id |