Artikel
TINJAUAN LITERATUR NATURAL OCCURING RADIOACTIVE MATERIAL (NORM) DALAM PEMANFAATAN PANAS BUMI | Prosiding SKN 2022
Indonesia, sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, tengah gencar mengembangkan energi terbarukan untuk menekan emisi gas rumah kaca. Namun, kajian terbaru yang dipresentasikan dalam Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir 2022 mengungkap bahwa pemanfaatan panas bumi berpotensi menghasilkan Naturally Occurring Radioactive Material (NORM) atau zat radioaktif yang terbentuk secara alami.
Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan Puji Yuwana dan Chrisantus Aristo W.D. dari BAPETEN menunjukkan bahwa aktivitas eksplorasi, eksploitasi, dan pemanfaatan panas bumi dapat memunculkan NORM dalam bentuk kerak (scale) dan lumpur (sludge) yang mengandung radionuklida seperti 226Ra, 228Ra, 210Pb, dan 210Po. Konsentrasi 226Ra yang ditemukan sering kali melebihi 1 Bq/gram, setara dengan yang ditemukan pada industri minyak dan gas.
Fenomena ini telah menjadi perhatian di berbagai negara seperti Islandia, Jerman, Italia, dan Belgia, yang telah menerapkan regulasi khusus untuk pengawasan NORM pada pembangkit panas bumi. Sementara itu, di Indonesia, aturan terkait NORM belum secara eksplisit mencakup industri panas bumi, meski BAPETEN telah menyiapkan langkah-langkah pengawasan demi keselamatan radiasi.
Dengan target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025, pemerintah didorong untuk tidak hanya mengejar peningkatan kapasitas terpasang panas bumi, tetapi juga memastikan bahwa potensi risiko radiasi dari NORM dapat diantisipasi dan dikelola dengan baik (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Kajian Radiologis Pembuangan Limbah Norm dari Industri Minyak dan Gas Bumi di Landfill Limbah B3 | id |