Artikel
PERAN PEMANFAATAN NUKLIR DALAM MENDUKUNG PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA: TINJAUAN LITERATUR | Prosiding SKN 2022
Pemanfaatan tenaga nuklir dinilai mampu menjadi salah satu solusi strategis Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang memicu perubahan iklim. Kajian yang dipaparkan pada Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir 2022 menegaskan bahwa energi nuklir memiliki faktor emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil seperti batubara, dengan rata-rata hanya 15–20 gCO₂-eq/kWh, dibandingkan 800–900 gCO₂-eq/kWh pada batubara.
Kontribusi nuklir dalam pengurangan emisi dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan. Secara tidak langsung, teknologi radiasi nuklir dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah plastik, mengurangi polusi, dan mendukung ekonomi sirkular. Indonesia bahkan telah menjadi pilot project program NUTEC Plastic yang digagas Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk memanfaatkan iradiasi dalam pengolahan limbah plastik.
Meski memiliki potensi besar, pemanfaatan nuklir di sektor energi di Indonesia masih menjadi pilihan terakhir sesuai kebijakan pemerintah. Tantangan terbesar bukan hanya pada aspek teknis dan keekonomian, tetapi juga mencakup faktor politik, penerimaan masyarakat, dan lingkungan hidup. Sementara itu, penggunaan teknologi nuklir di luar pembangkitan listrik masih berada pada tahap penelitian dan pengembangan, termasuk untuk pengolahan limbah plastik berskala industri (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Optimisme Potensi Pemanfaatan Tenaga Nuklir dalam Mendukung Target Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission/NZE) | Prosiding SKN 2024 | id |