Artikel
THE IMPLEMENTATION OF THE GRADED APPROACH IN THE SAFETY DESIGN REQUIREMENTS OF RESEARCH REACTORS | Prosiding SKN 2022
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menegaskan pentingnya penerapan graded approach dalam desain keselamatan reaktor riset. Pendekatan ini menyesuaikan tingkat persyaratan keselamatan dengan potensi bahaya dari masing-masing reaktor, sebagaimana direkomendasikan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Konsep graded approach memungkinkan adanya fleksibilitas dalam mengelola keselamatan reaktor riset, dengan tetap menjaga efisiensi tanpa mengurangi standar keamanan. Implementasi dilakukan melalui empat langkah utama: kategorisasi reaktor berdasarkan potensi bahaya, identifikasi persyaratan keselamatan, klasifikasi sistem dan komponen penting keselamatan, serta penerapan pendekatan bertahap sesuai hasil klasifikasi.
Meski sudah diadopsi dalam sejumlah peraturan, BAPETEN menilai implementasinya masih belum detail. Misalnya, Peraturan BAPETEN Nomor 1 Tahun 2011 hanya menyebutkan penggunaan graded approach secara umum tanpa memberikan rincian teknis. Oleh karena itu, disarankan adanya penyusunan panduan khusus agar pemegang izin reaktor lebih mudah memenuhi persyaratan keselamatan sesuai tingkat risiko yang dimiliki.
Pengalaman negara lain, seperti Amerika Serikat dan Kanada, menunjukkan bahwa penerapan graded approach mampu memberikan fleksibilitas regulasi tanpa mengurangi aspek keselamatan. Di AS, misalnya, reaktor dibedakan antara kategori berdaya rendah dan tinggi, dengan ketentuan keselamatan yang berbeda sesuai tingkat risikonya.
Melalui pendekatan ini, BAPETEN berharap regulasi keselamatan reaktor riset di Indonesia dapat lebih komprehensif, rinci, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Hal ini bukan hanya untuk menjamin keselamatan fasilitas nuklir, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi risiko radiasi (Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Utilisasi Reaktor Riset Batan | id |