Dalam upaya mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengambil inisiatif untuk mengoordinasikan penyusunan kebijakan calon tapak PLTN. Hal ini dilakukan karena belum ada lembaga yang secara khusus bertugas menyusun dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) untuk proyek strategis nasional ini. Berdasarkan seminar ya…
Kajian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bahwa standar lama penentuan tapak reaktor nuklir di Indonesia, yakni SNI 18-2034-1990, dinilai tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Hal ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk memperbarui regulasi agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) lebih aman, terutama dari risiko kegempaan. Dalam studi ya…
Dalam upaya memperkuat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi, dan Mutu Nuklir melakukan studi literatur mengenai metode identifikasi risiko tahap operasi PLTN. Studi ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan keselamatan nuklir sebelum instalasi pertama PLTN skala …
Dalam rangka mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) tengah mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan Nuklir (SIKN). Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan operasional reaktor daya melalui pelaporan dan analisis kejadian operasional yang mengandung risiko keselamatan. Studi komparatif yang dilaku…
Dalam menghadapi potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala kecil (Small Modular Reactor/SMR) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memperkuat ketentuan jaminan finansial bagi perusahaan yang mengajukan izin konstruksi. Berdasarkan studi terbaru, tiga dokumen utama wajib disertakan dalam pengajuan izin: deposito berjangka di bank pemerintah, bank garansi da…
Dalam upaya mendorong efisiensi dan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) generasi mendatang, para peneliti dari BRIN, ITB, dan Nagaoka University of Technology memaparkan pemahaman terkini serta isu-isu kritis yang masih membayangi teknologi High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR) dengan sistem gas turbin siklus langsung. Teknologi ini menjanjikan efisiensi tinggi hingga 50% d…
Sebuah studi penting dari PTRKN-BATAN yang dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir BAPETEN 2012 mengungkapkan temuan krusial mengenai efektivitas sistem injeksi keselamatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berjenis PWR (Pressurized Water Reactor). Penelitian ini menyoroti pengaruh posisi injektor dan tekanan uap terhadap keberhasilan penginjeksian air pendingin dal…
BAPETEN Tegaskan Pentingnya Kendali Proses Khusus dalam Fabrikasi Komponen Kelas 1 PLTN Dalam rangka meningkatkan kualitas dan keselamatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan pentingnya pengendalian proses khusus dalam sistem manajemen fabrikasi komponen kelas 1 untuk PLTN. Hal ini disampaikan dalam makalah yang …
BAPETEN Kembangkan Metode Evaluasi Baru untuk Sistem Pengelolaan Limbah Radioaktif PLTN Dalam upaya memperkuat sistem keselamatan nuklir nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengembangkan metode evaluasi baru untuk sistem pengelolaan limbah radioaktif di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Langkah ini dinilai krusial dalam rangka menghadapi rencana pembangunan PLTN di Indone…
Gunung Muria: Kajian Geokimia Ungkap Risiko Vulkanik untuk Tapak PLTN Kajian terbaru dari Pusat Pengembangan Energi Nuklir BATAN mengungkapkan bahwa Gunung Muria, yang berjarak sekitar 25 km dari tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria di Ujung Lemahabang, memiliki sejarah geokimia yang kompleks namun saat ini dinilai non kapabel alias tidak berpotensi mengalami erupsi magmatik d…