Text
Iran: Nuklir, Sanksi, Militer, dan Diplomasi
Pada 1950-an, program nuklir Iran mulai dikembangkan dengan bantuan AS melalui program “Atoms for Peace”. Namun, pasca Revolusi Iran 1979, program itu dicurigai untuk membuat senjata, dan sanksi terhadap Negara Mullah ini mulai dijatuhkan. Pada 2002, kelompok oposisi Iran di pengasingan mengungkapkan bahwa, berdasarkan informasi intelijen yang dikatakan canggih, terdapat bukti-bukti kuat Iran sedang membuat senjata nuklir. Sejak itu pula sanksi semakin diperketat, ditambah dengan ancaman serangan militer yang ditujukan untuk menghancurkan program nuklir Iran. Selama dua dasawarsa hingga saat ini tuduhan itu tidak pernah dapat dibuktikan dan upaya diplomasi akhirnya dapat menyelesaikan masalah ini dengan dicapainya kesepakatan JCPOA pada 2015. Namun sayangnya, perjanjian yang diupayakan dengan susah payah ini akhirnya ditinggalkan begitu saja oleh Presiden Donald Trump pada 2018.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Hubungan Diplomatik Indonesia - Austria: 1954-2004 | - | id |