Hasil kajian terbaru dari BRIN menunjukkan bahwa meskipun rata-rata dosis radiasi pekerja medis masih dalam batas aman, perawat dan dokter tetap menjadi profesi paling rentan terhadap paparan radiasi di instalasi radiologi rumah sakit. Studi ini melibatkan 641 pekerja dari berbagai divisi seperti cathlab, ESWL, radiodiagnostik, kedokteran nuklir, radioterapi, dan instalasi bedah di rumah sakit …
Meningkatnya kekhawatiran global terhadap ancaman terorisme pasca tragedi WTC 11 September 2001 mendorong perlunya penerapan regulasi keamanan ketat dalam pemanfaatan tenaga nuklir, terutama dalam pengangkutan zat radioaktif. Salah satu negara yang menjadi sorotan atas keberhasilannya dalam implementasi sistem keamanan ini adalah India. Dalam sebuah kajian yang dipresentasikan pada Seminar K…
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menegaskan pentingnya penguatan sistem pengawasan nasional terhadap sumber radioaktif yang tidak berada dalam kendali, atau dikenal sebagai orphan source. Fenomena ini menjadi sorotan setelah kasus hilangnya sumber radioaktif milik PT Krakatau Steel yang hingga kini belum ditemukan. Dalam Seminar Keselamatan Nuklir 2012, Aris Sanyoto dari Direktorat Pen…
Dalam upaya memperkuat perlindungan masyarakat terhadap paparan radiasi alami yang meningkat akibat aktivitas teknologi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengungkapkan pentingnya reformasi dalam sistem pengawasan terhadap TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Material). Hal ini disampaikan dalam laporan resmi berjudul Pengalaman dan Tantangan Pengawasan TENORM, …
Indonesia kini semakin memantapkan langkahnya dalam menjamin keselamatan instalasi nuklir non-reaktor (INNR) melalui penerapan sistem FINAS (Fuel Incident Notification and Analysis System). Sistem ini digagas sebagai sarana pembelajaran berbasis insiden yang efektif untuk meningkatkan pengawasan dan pengambilan keputusan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Dalam dokumen seminar BAPE…
BAPETEN Kembangkan Metode Evaluasi Baru untuk Sistem Pengelolaan Limbah Radioaktif PLTN Dalam upaya memperkuat sistem keselamatan nuklir nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengembangkan metode evaluasi baru untuk sistem pengelolaan limbah radioaktif di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Langkah ini dinilai krusial dalam rangka menghadapi rencana pembangunan PLTN di Indone…
Menuju Nol Kecelakaan: PTBN BATAN Terapkan Program Keselamatan Berbasis Perilaku di Instalasi Nuklir Serpong, Banten — Dalam upaya memperkuat budaya keselamatan kerja di lingkungan instalasi nuklir, PTBN BATAN melalui Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) telah mengimplementasikan program Behavior Based Safety (BBS) sejak tahun 2009. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kecel…
Tragedi nuklir Fukushima Daichi di Jepang menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam memperkuat kesiapan regulasi ketenaganukliran. Meski standar keselamatan tinggi telah diterapkan, bencana tersebut membuktikan bahwa kecelakaan nuklir tetap bisa terjadi dan menimbulkan kerugian besar terhadap manusia, harta benda, dan lingkungan. Mengacu pada kejadian itu, Indonesia kini menegaskan kesi…
Gothenburg, Swedia — Universitas-universitas terkemuka di Swedia, seperti Chalmers University of Technology dan Royal Institute of Technology (KTH), memainkan peran krusial dalam mendukung badan pengawas keselamatan nuklir Swedia (SSM) melalui analisis keselamatan deterministik. Kolaborasi ini memungkinkan pengawasan dan pengujian menyeluruh terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir, termasuk…
Dalam rangkaian peringatan hari kebangkitan nasional tahun 2006, BAPETEN menyelenggarakan Seminar Keselamatan Nuklir pada tanggal 2 - 3 Agustus 2006, dengan tema : Sinergismen Pengawas & Pengguna Dalam Upaya Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pemanfaatan Tenaga Nuklir. (AR)