Artikel
Studi Pengembangan Budaya Perawatan Fasilitas Nuklir | JUPETEN
Perawatan merupakan salah satu bagian yang sangat penting sebagai aset dan fasilitas dalam organisasi/Perusahaan. Hal ini patut mendapat perhatian serius, karena sangat penting bagi sumber daya organisasi/perusahaan, terutama untuk fasilitas/instalasi nuklir yang sudah tua. Saat ini, perawatan menjadi program utama dalam pengelolaan aset dan fasilitas perusahaan. Kurangnya budaya perawatan aset dan fasilitas menyebabkan peningkatan biaya pengelolaan dan perawatan. Budaya perawatan diperlukan untuk meningkatkan keterampilan, keuletan, dan ketekunan dalam perawatan. Budaya perawatan diakui sebagai aspek penting untuk meningkatkan kualitas pekerjaan perawatan guna menjaga struktur, sistem, dan komponen (SSK) agar siap digunakan setiap saat/sewaktu-waktu diperlukan, sekaligus sebagai bagian dari penerapan program manajemen penuaan untuk segi memperpanjang umur aset dan fasilitas. Dalam makalah ini, akan dibahas pengembangan budaya perawatan, mengulas budaya perawatan yang buruk, dan solusinya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengembangkan budaya perawatan guna mencegah penuaan dini dan memperpanjang umur aset dan fasilitas. Faktor pengembangan budaya perawatan meliputi kepemimpinan, komunikasi, penghargaan dan pengakuan, tanggung jawab, peraturan dan standar, pemberdayaan, motivasi, keterlibatan, kebijakan, strategi dan perencanaan kerja, kerja tim, pelatihan dan pendidikan, kesadaran, dan struktur organisasi. Buruknya budaya perawatan disebabkan oleh korupsi, kepemimpinan yang buruk, masalah sikap, dan kurangnya kebijakan. Solusi untuk budaya perawatan yang buruk adalah memilih orang yang tepat, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kerja, memperbaiki peralatan, memastikan kesiapan mesin/peralatan, perencanaan, penjadwalan, dan organisasi umum yangn baik, mengukur kinerja, memotivasi dan mendorong keinginan serta menyediakan pendanaan yang cukup. Budaya perawatan memiliki dampak pada kinerja fasilitas.