Artikel
Analisis Bahaya Abu Vulkanik Gunung Salak dan Gunung GedePangranggo pada Kawasan Nuklir Serpong | Prosiding SKN 2023
Kawasan Nuklir Serpong adalah salah satu kawasan pusat penelitian dan pengembangan ketenaganukliran. Pada radius kurang dari 50 km dari kawasan ini terdapat 2 gunung api aktif dengan tipe A yaitu Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangranggo yang menyebabkan kawasan tersebut rawan akan bencana vulkanik dari kedua gunung tersebut. Bahaya yang mungkin dapat mencapai Kawasan Nuklir Serpong adalah bahaya abu vulkanik (tephra), sehingga diperlukan analisa sebaran dan bahaya yang mungkin terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah memodelkan pola sebaran abu vulkanik yang terjadi dengan pemodelan numerik dengan perangkat lunak Ash3D. Hasil pemodelan meliputi Airborne Simulation dan Deposit Simulation. Analisis yang telah dilakukan menghasilkan pola sebaran abu vulkanik yang cenderung mengarah ke Utara-Barat Laut. Abu vulkanik hasil erupsi Gunung Salak berkisar antara 10-30 mm dengan waktu tiba 5 jam setelah erupsi terjadi, sedangkan abu vulkanik Gunung Gede-Pangranggo bekisar antara 3-10 mm dengan waktu tiba di Kawasan Nuklir Serpong 4.5 jam setelah erupsi terjadi. Bahaya yang mungkin terjadi pada Kawasan Nuklir Serpong adalah kekuatan dukung atap bangunan akibat pembebanan abu, sistim kelistrikan dan mesin untuk beberapa instalasi dan laboratorium yang berada di Kawasan Nuklir Serpong