Artikel
Pengembangan Metode Cepat Pengukuran 131I di Organ Tiroid Staf Kedokteran Nuklir Menggunakan Surveimeter | JUPETEN 2024
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir Volume 4, Nomor 2, Desember 2024, mengungkapkan pengembangan metode inovatif untuk mendeteksi kontaminasi radiasi 131I di organ tiroid staf kedokteran nuklir. Penelitian ini memperkenalkan teknik kalibrasi surveimeter menggunakan fantom antropomorfik tiroid berbasis 3D printing, sebuah terobosan untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi pemantauan radiasi.
Metode ini memanfaatkan surveimeter Ranger yang dilengkapi detektor Geiger Muller untuk mengukur tingkat kontaminasi 131I dengan cepat. Dengan aktivitas awal 4,44 kBq, fantom tiroid laki-laki dan perempuan berhasil dikalibrasi, menghasilkan faktor kalibrasi masing-masing sebesar 15,47 µSv/jam/kBq dan 10,09 µSv/jam/kBq. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kontaminasi pada staf berkisar dari tidak terdeteksi hingga 309 Bq, dengan dosis interna tahunan yang diperkirakan antara 0,238–0,927 mSv/tahun.
Fakta menarik lainnya, tingkat kontaminasi tertinggi ditemukan pada staf perawat dan radiofarmasis selama hari terapi pasien 131I, sementara radiografer, petugas proteksi radiasi, dan petugas kebersihan menunjukkan hasil di bawah limit deteksi. Untuk mengatasi potensi kontaminasi ini, peneliti merekomendasikan pemasangan alat penyaring udara khusus 131I di ruang terapi dan hotlab guna meminimalkan risiko paparan.
Penelitian ini tidak hanya memperkuat langkah proteksi radiasi, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan metode cepat yang lebih efisien dalam memantau radiasi di fasilitas kedokteran nuklir. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan kerja tanpa mengurangi produktivitas staf medis.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Pemantauan laju dosis paparan radiasi beta dan gama di instalasi kedokteran nuklir | Si-INTAN 2023 | Vol. 2, No.1, pp. 14-21 | id |
Studi Keselamatan Pelayanan Kedokteran Nuklir di Indonesia | id |