Artikel
Kualitas citra sidik tulang dengan pemberian dosis radiofarmaka 99mTc- MDP berdasarkan berat badan di Instalasi Kedokteran Nuklir RS Hasan Sadikin Bandung | Si-INTAN 2022
Penelitian terbaru di Instalasi Kedokteran Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mengungkap bahwa pemberian dosis radiofarmaka 99mTc-MDP berdasarkan berat badan pasien dapat menghasilkan pencitraan medis yang optimal dengan paparan radiasi minimal.
Dalam studi yang melibatkan 48 pasien, para peneliti menemukan bahwa sebanyak 69% dari pasien memperoleh kualitas gambar bone scan yang memenuhi standar (>5:1 rasio target ke background), sementara 31% lainnya masih di bawah standar. Temuan ini menunjukkan bahwa metode pemberian dosis berdasarkan berat badan, yakni 10 MBq/kg, dapat mengurangi paparan radiasi tanpa mengorbankan kualitas gambar.
Sidik tulang menggunakan radiofarmaka 99mTc-MDP merupakan salah satu prosedur penting dalam mendeteksi penyebaran sel kanker ke tulang. Namun, standar dosis yang direkomendasikan selama ini masih mengacu pada aturan tetap, seperti yang diatur oleh BAPETEN dan European Association of Nuclear Medicine (EANM). Penelitian ini berusaha mengoptimalkan dosis sehingga pasien tidak menerima paparan radiasi berlebih.
“Penyesuaian dosis berdasarkan berat badan terbukti dapat mengurangi risiko paparan berlebihan tanpa menurunkan akurasi diagnostik,” ungkap para peneliti. Meski demikian, 15 pasien dalam studi ini masih belum memenuhi kriteria kualitas gambar yang baik, yang kemungkinan disebabkan oleh faktor distribusi radiofarmaka dan sensitivitas alat pencitraan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan kebijakan dosis yang lebih fleksibel dan personal dalam bidang kedokteran nuklir, sehingga keselamatan pasien tetap terjaga dengan hasil diagnosis yang tetap akurat.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Studi Keselamatan Kedokteran Nuklir (Lanjutan) | id |