Artikel
ANALISIS GOOD GOVERNANCE MENUJU OPTIMALISASI PENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DI INDONESIA | Prosiding SKN 2011
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) tengah mengintensifkan penerapan prinsip Good Governance dalam pengelolaan teknologi informasi (TI) sebagai strategi untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Langkah ini dianggap penting guna menjamin transparansi, efisiensi, serta efektivitas pengawasan lembaga tersebut.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Eko Riyadi dari Biro Perencanaan BAPETEN, terungkap bahwa penerapan IT Governance berbasis kerangka kerja internasional seperti CobiT mampu mendorong terciptanya sistem pengawasan yang lebih terintegrasi dan akuntabel. Penilaian awal menunjukkan tingkat kemapanan TI di BAPETEN berada pada level 2,12 (Repeatable), dan target peningkatan ke level 3 (Defined) dinilai realistis untuk dicapai dalam waktu dekat.
Untuk mendukung capaian tersebut, BAPETEN menyusun Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator (KPI) sebagai alat ukur keberhasilan. Sebanyak 63,83% dari faktor-faktor kunci ini memiliki dampak besar terhadap lembaga, namun hanya sebagian kecil yang membutuhkan upaya besar untuk direalisasikan. Rekomendasi juga meliputi pembentukan tim kecil lintas unit kerja, kampanye kesadaran risiko, serta penggunaan pendekatan reward and punishment.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat pengawasan, tetapi juga menciptakan budaya organisasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan risiko, selaras dengan visi BAPETEN untuk mewujudkan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia (Tim Perpustakaan)
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Good Governance :Penerapan tata kepemerintahan yang baik. | id |