Artikel
KAJIAN BAHAYA TSUNAMI DALAM EVALUASI TAPAK PLTN SESUAI DENGAN DS 417 | Prosiding SKN 2011
Ancaman tsunami sebagai dampak fenomena alam ekstrem menjadi sorotan serius dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Melalui kajian mendalam yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN, disoroti pentingnya penyesuaian terhadap standar internasional IAEA DS 417 guna menjamin keselamatan PLTN di lokasi rawan bencana.
Dalam penelitian ini, dibahas metode evaluasi bahaya tsunami baik secara deterministik maupun probabilistik. Fokus utama diarahkan pada perlindungan sistem pendingin reaktor, terutama dari dampak penurunan air laut (draw down) sebelum tsunami serta banjir setelahnya. Kajian juga merekomendasikan pembangunan sistem pemantauan meteorologi dan peringatan dini di sekitar tapak, serta kolaborasi erat dengan badan meteorologi nasional untuk antisipasi cuaca ekstrem.
Menurut kajian tersebut, tsunami dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap keselamatan operasional, termasuk kerusakan pasokan air pendingin dan sistem daya luar. Oleh karena itu, desain PLTN harus mengintegrasikan hasil simulasi tsunami, mulai dari pembangkitan gelombang hingga run-up dan genangan, sebagai dasar penentuan tinggi tsunami desain dan strategi perlindungan tapak.
Evaluasi tapak PLTN kini harus memperhitungkan potensi perubahan iklim hingga 100 tahun ke depan, termasuk fenomena geologi dan vulkanik lokal. Ini merupakan langkah penting untuk menjamin keselamatan jangka panjang PLTN di wilayah rawan tsunami (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
HIDRODINAMIKA DAN TRANSPORT SEDIMEN DI TAPAK PLTN SEMENANJUNG MURIA | Prosiding SKN 2011 | id |