Artikel
KAJIAN BAHAN SUMBER (U DAN Th) PADA EKSPLORASI, PENAMBANGAN, PEMROSESAN PASIR ZIRKON DI KALTENG | Prosiding SKN 2011
Potensi Uranium dan Thorium di Pasir Zirkon Kalteng: Ancaman Tersembunyi di Balik Eksportir Sukses
Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatatkan lonjakan besar dalam ekspor pasir zirkon dari 2004 hingga 2008, dengan puncaknya lebih dari 800.000 ton pada 2008. Namun, di balik angka gemilang ini tersembunyi ancaman serius: kandungan uranium (U) dan thorium (Th) yang ikut terbawa dalam setiap ekspor. Menurut kajian oleh Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir, kadar bahan sumber dalam pasir zirkon Kalteng berkisar antara 385–855 ppm, jauh di atas batas minimum klasifikasi very low-grade ore dunia.
Kajian ini memprediksi bahwa selama 2008–2009 saja, sekitar 113 ton bahan sumber ikut terbawa dalam ekspor pasir zirkon dari Kalteng. Jika diasumsikan ekspor tahunan 60 ribu ton, cadangan pasir zirkon di provinsi ini akan habis dalam 41 tahun, meninggalkan potensi kehilangan lebih dari 2.100 ton uranium dan thorium—sebuah kerugian besar bagi negara.
Lebih memprihatinkan, hasil inspeksi lapangan menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap bahaya radiasi di lokasi pengolahan pasir. Banyak pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri, membuka potensi paparan radiasi eksternal maupun internal akibat debu zirkon. Laju dosis radiasi permukaan bahkan tercatat mencapai 1,82 µSv/jam di karung pasir siap ekspor.
Regulasi nasional melalui Peraturan Kepala BAPETEN No. 9 Tahun 2006 sebenarnya telah mewajibkan deklarasi kandungan bahan sumber dalam dokumen pra-ekspor. Namun, temuan kajian ini menyoroti perlunya pengawasan yang jauh lebih ketat dari pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah kerugian negara, sekaligus melindungi keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Kajian Teknis Identifikasi dan Inventarisasi Bahan Sumber (Uranium dan Thorium) pada Pertambangan non-Nuklir (Pasir Zirkon), TA. 2009 | id |