Artikel
KAJIAN ASPEK GEOLOGI DAN SEISMOLOGI DALAM EVALUASI TAPAK PLTN | Prosiding SKN 2012
Dalam upaya meningkatkan keselamatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melakukan kajian mendalam terhadap aspek geologi dan seismologi dalam evaluasi tapak PLTN. Kajian ini mengacu pada pembaruan standar internasional dan hasil penelitian terkini yang dipaparkan dalam Seminar Keselamatan Nuklir BAPETEN 2012.
Seiring perkembangan regulasi internasional, khususnya terbitnya pedoman IAEA SSG-9 pada tahun 2010, BAPETEN menilai perlu dilakukan revisi atas Peraturan Kepala BAPETEN No. 5 Tahun 2007 dan No. 1 Tahun 2008. Salah satu fokus revisi adalah penetapan parameter kritis dalam evaluasi tapak, seperti kriteria patahan kapabel, batasan nilai SL-1 dan SL-2, serta perioda perulangan patahan.
Dalam kajian tersebut, seluruh patahan kuarter (berusia hingga 2,6 juta tahun) wajib diidentifikasi. Patahan dikategorikan kapabel jika menunjukkan aktivitas dalam kurun waktu 500 ribu tahun terakhir atau setidaknya pernah aktif dalam 50 ribu tahun terakhir. Selain itu, untuk menjamin keselamatan reaktor, nilai SL-1 ditetapkan dengan frekuensi kejadian 5x10⁻³ per tahun dan SL-2 sebesar 10⁻⁴ per tahun, mengikuti standar praktik internasional.
BAPETEN juga menetapkan kriteria ketat untuk menolak lokasi tapak PLTN. Jika ditemukan patahan kapabel dalam radius 5 km, atau patahan mendatar yang mengarah langsung ke tapak dalam radius 25 km, maka lokasi tersebut tidak layak untuk pembangunan PLTN.
Kajian ini menegaskan pentingnya analisis gabungan antara metode deterministik dan probabilistik dalam mengevaluasi bahaya seismik. Dengan metodologi ini, ketidakpastian hasil analisis dapat diminimalisir melalui pendekatan "logic tree" dan deagregasi sumber gempa.
Selain itu, dalam sesi tanya jawab seminar, para ahli BAPETEN menegaskan bahwa teknologi desain dan konstruksi gedung PLTN harus mampu menyesuaikan dengan potensi bahaya gempa yang ada, sebagaimana dipelajari dari insiden Fukushima di Jepang.
Melalui penguatan regulasi ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memastikan keselamatan maksimal dalam pengembangan energi nuklir yang bersih dan berkelanjutan (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
KAJIAN BAHAYA TSUNAMI DALAM EVALUASI TAPAK PLTN SESUAI DENGAN DS 417 | Prosiding SKN 2011 | Hal.266-277 | id |