Artikel
STUDI PENDAHULUAN ANALISA MATERIAL ATTRACTIVENESS PADA KOMPOSISI ISOTOP PLUTONIUM LWR | Prosiding SKN 2012
Dalam upaya memperkuat keamanan nuklir dan mencegah proliferasi senjata nuklir, Sidik Permana dari ITB dan Indonesian Nuclear Network (INN) memaparkan hasil penelitian awal terkait "material attractiveness" dari isotop plutonium yang berasal dari bahan bakar bekas reaktor air ringan (LWR). Studi ini dipresentasikan dalam Seminar Keselamatan Nuklir BAPETEN tahun 2012.
Penelitian ini menitikberatkan pada evaluasi dua parameter kunci—decay heat (peluruhan panas) dan spontaneous fission neutron (netron fisi spontan)—dari berbagai isotop plutonium seperti Pu-238, Pu-240, dan Pu-242. Isotop-isotop ini dikenal memiliki kontribusi signifikan terhadap hambatan intrinsik material dalam mencegah penggunaan plutonium untuk keperluan persenjataan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pu-238 memiliki kontribusi paling dominan terhadap decay heat, membuatnya menjadi komponen penting dalam desain bahan bakar yang lebih aman dari aspek non-proliferasi. Sementara itu, Pu-240 menunjukkan kontribusi terbesar terhadap neutron fisi spontan, yang dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan pada desain senjata nuklir, dan dengan demikian juga bertindak sebagai penghalang.
Komposisi isotop plutonium dari bahan bakar bekas LWR dengan burnup 33 GWd/t dikategorikan sebagai "reactor grade", namun mendekati "MOX grade" dalam hal total decay heat. Ini berarti bahwa meski secara komposisi masih digunakan untuk keperluan energi, sifat fisiknya cukup mampu memberikan hambatan terhadap penyalahgunaan untuk senjata.
Penelitian ini menjadi langkah awal penting dalam desain bahan bakar yang lebih aman dan mendukung kebijakan internasional non-proliferasi, seperti yang didorong oleh IAEA dan inisiatif global lainnya (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Evaluasi Akumulasi Plutonium DI Dalam Elemen Bakar Bekas Reaktor Kartini Untuk Persiapan Reexport Ke USA | id | |
Analisa Kemampuan Produksi Plutonium DI RSG GAS | id |