Artikel
ANALISIS MEKANISME SUMBER GEMPA PADA CALON TAPAK PLTN, KALIMANTAN BARAT | Prosiding SKN 2022
Kajian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BAPETEN menyoroti pentingnya pemetaan patahan geologi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kalimantan Barat. Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Muktaf Haifani dan timnya mengungkap bahwa wilayah calon tapak PLTN di Pantai Gosong dipengaruhi oleh aktivitas patahan Adang-Lupar, yang dikategorikan sebagai patahan geser mendatar.
Studi ini menggunakan pendekatan inversi waveform dan analisis momen tensor dari gempa yang terjadi pada 24 Agustus 2011. Gempa berkekuatan 4.7 magnitudo ini tercatat pada kedalaman 35 km dan dianalisis menggunakan data dari lima stasiun seismik di Malaysia dan Indonesia. Hasilnya menunjukkan nilai jurus 116° dan 211°, kemiringan 62°–81°, serta rake -28° hingga -170°, yang mengindikasikan jenis patahan mendatar.
Meskipun Pulau Kalimantan dikenal sebagai wilayah dengan seismisitas rendah dan jauh dari zona subduksi aktif, penelitian ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam evaluasi tapak nuklir. Peneliti menegaskan bahwa potensi tsunami akibat gempa di wilayah ini sangat kecil karena gempa terjadi di darat dan memiliki magnitudo yang relatif kecil, yakni di bawah 6.
Sebagai rekomendasi, desain PLTN yang cocok untuk Kalimantan Barat adalah reaktor land-based dengan kapasitas kecil (20–60 MW) yang sesuai untuk daerah terpencil dan minim risiko kegempaan. Reaktor semacam ini telah terbukti secara internasional dan cocok untuk dikembangkan di kawasan yang jauh dari jaringan listrik utama.
Penelitian ini menegaskan bahwa evaluasi geologi dan seismik adalah tahap krusial dalam pembangunan instalasi nuklir demi menjamin keselamatan jangka panjang (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Rawan Gempa PLTN Tidak Tepat | id |