Artikel
Tinjauan Literatur terhadap Aspek Teknis dan Radiologis Penggunaan Kembali Terak Timah 2 yang Mengandung TENORM sebagai Bahan Paving Block | Prosiding SKN 2021
Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, terutama dari Kepulauan Bangka Belitung. Namun, aktivitas peleburan timah meninggalkan limbah berupa terak timah, yang selama ini lebih banyak menumpuk dan belum termanfaatkan secara maksimal.
Sebuah kajian terbaru mengungkapkan potensi pemanfaatan terak timah 2 yang mengandung TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials) sebagai bahan pengganti agregat halus dalam pembuatan paving block. Penelitian menunjukkan bahwa secara kimiawi, terak timah memiliki kandungan dominan seperti SiO₂, Al₂O₃, Fe₂O₃, dan CaO yang berfungsi baik sebagai bahan ikat beton.
Namun, inovasi ini tidak hanya menyoal kekuatan fisik paving block. Aspek keselamatan radiologis juga menjadi perhatian utama. Analisis menunjukkan bahwa terak timah memiliki kandungan radioaktif alami dari deret Uranium (U) dan Thorium (Th). Oleh karena itu, diperlukan uji pelindian serta simulasi menggunakan perangkat lunak RESRAD untuk memastikan dosis radiasi yang dilepaskan tetap berada di bawah ambang batas aman.
Dari sisi teknis, variasi penggunaan terak timah 2 dalam komposisi paving block—mulai dari 5% hingga 20%—menunjukkan adanya titik optimal untuk mencapai kekuatan tekan yang sesuai standar SNI paving block (SNI-03-0691-1996). Namun, jika proporsi terlalu besar, kekuatan beton justru menurun.
Meski prospeknya menjanjikan, kajian ini menegaskan bahwa pemanfaatan limbah peleburan timah sebagai bahan bangunan masih memerlukan regulasi yang lebih jelas, terutama terkait standar penggunaan kembali TENORM. Beberapa negara sudah mengizinkan penggunaan material serupa untuk jalan dan konstruksi, tetapi di Indonesia aturan rinci masih dalam tahap pengembangan.
Apabila berhasil diimplementasikan dengan aman, inovasi ini bukan hanya mampu mengurangi tumpukan limbah timah, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri konstruksi ramah lingkungan (Tim Perpustakaan).
Jika file tidak bisa diunduh, hubungi pustakawan