Artikel
Assessment of Safety Provision on Design of the Reactor Cooling System and Associated Systems (RCSAS) in Nuclear Power Plants: Focused on Design General Requirement | Prosiding SKN 2020
              Keselamatan reaktor nuklir kembali menjadi sorotan utama dalam penelitian bersama antara BAPETEN dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui studi bertajuk “Assessment of Safety Provision on Design of the Reactor Cooling System and Associated Systems (RCSAS) in Nuclear Power Plants”, para peneliti menyoroti pentingnya rancangan sistem pendingin reaktor yang memenuhi standar keselamatan internasional, terutama untuk menghadapi perkembangan reaktor generasi baru seperti High-Temperature Gas Reactor (HTGR) dan Molten Salt Reactor (MSR).
Arifin Muhammad Susanto dari BAPETEN menjelaskan bahwa sistem pendingin reaktor berperan penting dalam menjaga kestabilan suhu bahan bakar nuklir dan mencegah kebocoran radiasi. Ia menekankan bahwa Indonesia saat ini belum memiliki regulasi spesifik yang mengatur desain sistem pendingin reaktor, sehingga masih mengacu pada standar internasional dari IAEA (International Atomic Energy Agency). Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan aturan nasional untuk mendukung perizinan pembangunan dan pengoperasian reaktor baru.
Penelitian ini juga membandingkan sistem pendingin dari berbagai jenis reaktor — mulai dari Pressurized Water Reactor (PWR) hingga MSR dan HTR — untuk mengidentifikasi kebutuhan desain yang berbeda berdasarkan karakteristik teknologinya. Dalam reaktor tipe MSR, misalnya, pendinginan dilakukan menggunakan bahan garam cair bersuhu tinggi yang memerlukan sistem pembuangan gas hasil fisi secara berkelanjutan agar tidak menumpuk di reaktor.
Lebih lanjut, kajian ini menggarisbawahi pentingnya ketahanan sistem terhadap gempa bumi, kebakaran, dan banjir, serta perlindungan dari paparan radiasi bagi pekerja di fasilitas nuklir. Perancangan tata letak sistem pendingin juga disarankan agar memungkinkan inspeksi rutin dan perawatan tanpa meningkatkan risiko paparan radiasi.
Dalam kesimpulannya, tim peneliti merekomendasikan agar BAPETEN segera menyusun ketentuan baru terkait RCSAS (Reactor Cooling System and Associated Systems) untuk melengkapi regulasi desain reaktor di Indonesia. Upaya ini dianggap penting untuk memastikan bahwa ketika reaktor generasi baru mulai dikembangkan, sistem pendinginnya sudah memenuhi prinsip “defense in depth” — pertahanan berlapis yang menjamin keselamatan publik dan lingkungan (Tim Perpustakaan).
Jika file tidak bisa diunduh, hubungi pustakawan