Pembahasan utama dalam pengkajian ini dibagi ke dalam empat bab, yaitu : Bab I – Pendahuluan; Bab II – Manajemen bahan bakar teras RSG-GAS; Bab III – Paket program komputer SRAC; Persiapan input perhitungan neutronik teras RSG-GAS. (Jml). Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) telah melakukan kajian teknis yang mendalam terkait pengawasan reaktor dan bahan nuklir di Indonesia. Salah sa…
Pelaksanaan pengangkutan zat radioaktif merupakan kegiatan yang sangat kompleks baik dari aspek keselamatan maupun keamanan. Ketentuan keselamatan ini diharapkan mampu memberikan perlindungan tidak hanya terhadap pekerja namun juga masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang dilalui oleh adanya kegiatan pengangkutan zat radioaktif. (Jml)
Kajian ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh BAPETEN di bidang instalasi nuklir merupakan bagian dari kajian teknis tentang proteksi radiasi dan pengelolaan limbah radioaktif pada pengoperasian reaktor daya, dan diperlukan sebagai pedoman penyusunan program proteksi radiasi pada pengoperasian reaktor daya dan fokus utama pada kajian ini meliputi pr…
Indonesia memiliki banyak jenis Instalasi Nuklir Non Reaktor (INNR). Sesuai UU Ketenaganukliran Nomor 10 Tahun 1997, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) salah satunya bertugas dalam pengawasan terhadpa INNR. Dokumen ini adalah kajian terhadap penentuan kriteria penerimaan analisis keselamatan INNR secara kaulitatif khususya pada analisis kecelakaan meliputi pengembangan skenario, analisi…
Kajian ini dibuat untuk mendukung pembuatan peraturan tentang keselamatan kebakaran dalam operasi PLTN sebagai kelanjutan dari Perka BAPETEN No. 1 Tahun 2012. Kajian ini banyak mengadopsi dari dokumen IAEA NS-G-2.1 dan juga peraturan dan standar mengenai keselamatan kebakaran di dalam operasi PLTN dari negara-negara lain, seperti : Amerika, Kanada, dan lain-lain, selain diperkaya dengan informa…
Kajian ini merupakan bentuk partisipasi BAPETEN sebagai bagian dari anggota IAEA untuk menyampaikan saran dan masukan terkait dengan pedoman keselamatan yang akan dirilis oleh IAEA. Kajian ini menekankan pada aspek tapak yang digunakan pada saat dilakukan proses penentuan tapak instalasi nuklir. (Jml)
Kegiatan partisipasi staf BAPETEN kelompok IBN dalam presentasi ilmiah ini adalah dalam rangka mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten dengan cara mendapatkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk mewadahi deseminasi ilmu dalam meningkatkan ilmu pengetahuan. (Jml)
Kajian ini ditujukan untuk dapat digunakan di BAPETEN sebagai masukan teknis ilmiah bagi Direktorat Pengaturan, Perijinan, Inspeksi dan unit terkait lain dalam hal pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. Pengkajian teknis ini dilaksanakan dalam rangka membuat pedoman format dan content dari kegiatan review keselamatan berkala pada fasilitas Instalasi Nukir Non – reaktor. (Jml)
BAPETEN merupakan institusi yang memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui tiga pilar utama: penyusunan peraturan, perizinan, dan inspeksi. Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, BAPETEn memiliki unit pengkajian yang memiliki tugas dan fungsi memberikan dukungan teknis kepada ketiga pilar pengawasan tersebut. Pengkajian untuk mendukung kegi…
Reaktor RSG GAS adalah reaktor non daya tipe MTR (Material Testing Reactor) yang menyediakan fasilitas iradiasi di dalam dan di luar teras reaktor. Fasilitas iradiasi di luar teras berupa enam beam tube terdiri dari empat radial beam tube dan dua tangential beam tube. Dalam keadaan terpakai untuk iradiasi, beam tube tersebut akan terisi udara, sedangkan pada saat tidak terpakai (idle) beam tube…