Sebuah studi penting dari PTRKN-BATAN yang dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir BAPETEN 2012 mengungkapkan temuan krusial mengenai efektivitas sistem injeksi keselamatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berjenis PWR (Pressurized Water Reactor). Penelitian ini menyoroti pengaruh posisi injektor dan tekanan uap terhadap keberhasilan penginjeksian air pendingin dal…
Sebuah studi penting yang dipresentasikan pada Seminar Keselamatan Nuklir 2012 oleh D.T. Sony Tjahyani dari BATAN mengungkap bahwa reaktor nuklir sistem pasif seperti AP1000 memiliki potensi keselamatan yang jauh lebih baik pada kondisi daya rendah dan padam (Low Power and Shutdown/LPS). Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa peristiwa bencana Fukushima menjadi peringatan keras terhadap pen…
**Analisis Keselamatan PWR: Teknologi RELAP5 dan COBRA Buktikan Reaktor Tetap Aman Saat Kehilangan Aliran Pendingin** Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Seminar Keselamatan Nuklir, analisis kecelakaan kehilangan total aliran pendingin (Complete Loss of Coolant Flow/CLOF) pada reaktor air bertekanan (PWR) berhasil dibuktikan aman menggunakan kode komputer RELAP5/MOD2 d…
Indonesia kini semakin memantapkan langkahnya dalam menjamin keselamatan instalasi nuklir non-reaktor (INNR) melalui penerapan sistem FINAS (Fuel Incident Notification and Analysis System). Sistem ini digagas sebagai sarana pembelajaran berbasis insiden yang efektif untuk meningkatkan pengawasan dan pengambilan keputusan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Dalam dokumen seminar BAPE…
BAPETEN Tegaskan Pentingnya Kendali Proses Khusus dalam Fabrikasi Komponen Kelas 1 PLTN Dalam rangka meningkatkan kualitas dan keselamatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan pentingnya pengendalian proses khusus dalam sistem manajemen fabrikasi komponen kelas 1 untuk PLTN. Hal ini disampaikan dalam makalah yang …
BAPETEN Kembangkan Metode Evaluasi Baru untuk Sistem Pengelolaan Limbah Radioaktif PLTN Dalam upaya memperkuat sistem keselamatan nuklir nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengembangkan metode evaluasi baru untuk sistem pengelolaan limbah radioaktif di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Langkah ini dinilai krusial dalam rangka menghadapi rencana pembangunan PLTN di Indone…
Menuju Nol Kecelakaan: PTBN BATAN Terapkan Program Keselamatan Berbasis Perilaku di Instalasi Nuklir Serpong, Banten — Dalam upaya memperkuat budaya keselamatan kerja di lingkungan instalasi nuklir, PTBN BATAN melalui Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) telah mengimplementasikan program Behavior Based Safety (BBS) sejak tahun 2009. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kecel…
Dalam rangka memperkuat pengawasan terhadap pengoperasian reaktor daya di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan pentingnya penerapan ketentuan perawatan terhadap struktur, sistem, dan komponen (SSK) yang vital bagi keselamatan. Hal ini disampaikan dalam prosiding Seminar Keselamatan Nuklir tahun 2012 oleh tim dari Direktorat Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN. …
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan urgensi penguatan sistem inspeksi instalasi nuklir dalam menghadapi tantangan penuaan struktur, sistem, dan komponen (SSK) pada reaktor riset dan instalasi nuklir non-reaktor (INNR) di Indonesia. Mayoritas instalasi tersebut telah beroperasi lebih dari dua dekade, bahkan beberapa di atas 40 tahun, sehingga rentan mengalami degradasi material aki…
Tragedi nuklir Fukushima Daichi di Jepang menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam memperkuat kesiapan regulasi ketenaganukliran. Meski standar keselamatan tinggi telah diterapkan, bencana tersebut membuktikan bahwa kecelakaan nuklir tetap bisa terjadi dan menimbulkan kerugian besar terhadap manusia, harta benda, dan lingkungan. Mengacu pada kejadian itu, Indonesia kini menegaskan kesi…