PERPUSTAKAAN BAPETEN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Studi Penerapan General Safety Requirement Part 7 IAEA untuk PLTN Apung | JUPETEN 2023
Penanda Bagikan

Artikel

Studi Penerapan General Safety Requirement Part 7 IAEA untuk PLTN Apung | JUPETEN 2023

Putrawan Cusmanri, Fery - Nama Orang;

Penggunaan lahan semakin mengkhawatirkan karena pertumbuhan populasi, pembangunan infrastruktur, dan penurunan sektor kehutanan dan pertanian, dengan sektor konstruksi energi termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) semakin menonjol. Dikarenakan hal tersebut, semakin banyak desain PLTN yang dikembangkan salah satunya adalah PLTN Apung. Di balik manfaatnya, salah satu aspek keselamatan yang harus dipenuhi pada desain PLTN adalah kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan nuklir. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) saat ini sedang menyusun revisi Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Keselamatan dan Keamanan Instalasi Nuklir dan Peraturan Kepala Bapeten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir yang memuat mengenai kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan nuklir. IAEA sebagai lembaga pengawas tenaga nuklir internasional juga telah menerbitkan General Safety Requirements (GSR) Part 7 tentang Preparedness and Response For a nuclear or Radiological emergency/Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir atau Radiologi.

Menimbang kompleksitas dan tantangan yang berbeda dibutuhkan telaah penerapan GSR Part 7 pada PLTN Apung yang dapat menjadi masukan terhadap revisi peraturan-peraturan tersebut. Makalah ini disusun untuk mengelaborasi penerapan GSR Part 7 untuk desain PLTN ini. Dari hasil telaah didapatkan bahwa beberapa hal yang perlu diterapkan untuk desain PLTN Apung adalah zona kedaruratan nuklir; zona perluasan kedaruratan nuklir; komunikasi publik; dan penanganan limbah radioaktif.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN BAPETEN (600) 621.483 PUT S
A0046/2024
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
621.483 PUT S
Penerbit
Jakarta : BAPETEN., 2023
Deskripsi Fisik
5p. : illus. ;pdf
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
2798-513X
Klasifikasi
621.483
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
PLTN Apung
Info Detail Spesifik
Artikel JUPETEN 2023
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait
JudulEdisiBahasa
Strategi Kebijakan Pengawasan Pembangunan PLTN SMR di Indonesia | Prosiding SKN 2023id
Laporan Akhir: Kajian Teknis Persyaratan Perizinan PLTN-id
Lampiran Berkas
  • Studi Penerapan General Safety Requirement Part 7 IAEA untuk PLTN Apung | JUPETEN 2023
    Baca / Unduh PDF
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN BAPETEN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan BAPETEN adalah perpustakaan khusus LPNK yang menyediakan berbagai informasi dan referensi terkait pengawasan ketenaganukliran.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?