Poster
Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi Bagi Pasien (Leaflet)
Keselamatan radiasi bagi pasien dalam prosedur medis menjadi perhatian utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Sejalan dengan prinsip proteksi radiasi yang diakui secara internasional, langkah-langkah optimisasi terus dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu atau tidak disengaja.
Berdasarkan standar International Commission on Radiological Protection (ICRP), optimisasi proteksi radiasi diwujudkan melalui penerapan Diagnostic Reference Level (DRL), yaitu tingkat panduan dosis yang terbukti efektif dalam meningkatkan keselamatan pasien dalam prosedur radiologi diagnostik dan intervensional.
Dalam upaya ini, BAPETEN mengedepankan beberapa strategi utama, antara lain:
- Pencatatan dan Rekaman Dosis: Setiap prosedur penyinaran wajib memiliki format pencatatan data dosis yang seragam.
- Survei Data Dosis Pasien: Pengumpulan data dosis di tingkat rumah sakit lokal dan nasional guna pemantauan serta evaluasi.
- Peningkatan Kompetensi Tenaga Medis: Mendorong peningkatan keterampilan tenaga medis dalam mengelola prosedur yang melibatkan radiasi.
- Penggunaan Peralatan yang Memenuhi Standar: Mendorong pembelian perangkat sinar-X yang dilengkapi indikator dosis seperti CTDI untuk CT Scan dan DAP untuk radiografi serta fluoroskopi.
- Koordinasi dengan Stakeholder: Kerja sama erat antara BAPETEN dan berbagai pihak guna memastikan implementasi regulasi keselamatan radiasi berjalan optimal.
BAPETEN juga menekankan prinsip proteksi dan keselamatan radiasi, yang meliputi Justifikasi, Optimisasi, dan Limitasi. Dalam konteks pasien, prinsip justifikasi menjadi sangat penting, di mana setiap prosedur medis yang melibatkan radiasi harus memiliki alasan klinis yang jelas dan mendapat persetujuan dokter berdasarkan tingkat urgensinya.
Langkah optimisasi ini semakin relevan di era modern, di mana penggunaan teknologi pencitraan medis meningkat pesat. Dengan strategi proteksi yang ketat, diharapkan manfaat medis dari radiasi dapat tetap maksimal, sementara risiko bagi pasien dapat ditekan seminimal mungkin.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
IDRL Indonesia: Diagnostic Reference Level (Leaflet) | - | id |