Hasil Kajian
Laporan Hasil Kajian Teknis Tentang Pembuatan dan Pengembangan Radiation Portal Monitoring | Rekaman Unit Kerja TA.2020
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bersama konsorsium yang terdiri dari BATAN, UGM, dan PT Len Industri berhasil mengembangkan prototipe Radiation Portal Monitor (RPM) buatan dalam negeri. Inovasi ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor sekaligus memperkuat keamanan nuklir di Indonesia.
RPM adalah perangkat canggih yang digunakan untuk mendeteksi bahan nuklir dan zat radioaktif di pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas. Saat ini, Indonesia baru memiliki tujuh RPM di pelabuhan, yang semuanya masih bergantung pada produk luar negeri. Dengan RPM buatan lokal, biaya produksi dan perawatan dapat ditekan hingga miliaran rupiah.
Kolaborasi Triple Helix
Proyek ini mengadopsi model kolaborasi Triple Helix, melibatkan:
BATAN (tergabung dalam BRIN): Bertanggung jawab atas desain dan pembuatan portal deteksi radiasi.
UGM: Mengembangkan sistem informasi dan Central Alarm Station (CAS).
PT Len Industri: Menyediakan keamanan komunikasi dan sentralisasi data.
Dr. Yudi Pramono, Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) BAPETEN, menyatakan, "RPM buatan dalam negeri ini tidak hanya lebih ekonomis, tetapi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal, termasuk pengoperasian yang lebih mudah."
Tantangan dan Solusi
Selama pengembangan, tim menghadapi beberapa kendala, seperti masalah pentanahan di daerah rawan petir dan ketahanan perangkat skala laboratorium di lapangan. Namun, solusi seperti perbaikan sistem grounding dan peningkatan kualitas perangkat berhasil mengatasi masalah tersebut.
Manfaat dan Rekomendasi
RPM buatan lokal ini diharapkan dapat:
Meningkatkan daya saing industri nasional.
Memperkuat komponen dalam negeri, kecuali detektor dan antarmuka yang masih diimpor.
Memberikan fleksibilitas dalam pengoperasian dan perawatan.
Tim juga merekomendasikan perlunya sertifikasi standar nasional dan regulasi yang mewajibkan penggunaan RPM di pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas untuk memastikan keamanan nuklir yang optimal.
Langkah Selanjutnya
BAPETEN berencana memproduksi RPM secara massal setelah melalui uji kelayakan dan standarisasi. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya mandiri dalam teknologi keamanan nuklir, tetapi juga berpotensi menjadi pemain utama di kawasan ASEAN (Tim Perpustakaan)
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Radiation Portal Monitor (RPM). (PPT) | id | |
Kajian Pengembangan Peronil Pelaksana Sistem Pemantauan Radiasi untuk Keselamatan dan Keamanan: Personil RPM | Rekaman Unit Kerja TA 2021 | 2021 | id |