Artikel
UNNECESSARY MEDICAL EXPOSURES IN DIAGNOSTIC RADIOLOGY: A GUIDELINE FOR CONTROLLING AND PREVENTING IN INDONESIA | Prosiding SKN 2022
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menyerukan pentingnya pengendalian paparan radiasi yang tidak perlu (unnecessary exposure) dalam pemeriksaan radiologi medis. Seruan ini muncul dari hasil kajian yang dipublikasikan oleh Endang Kunarsih dan Rusmanto dalam Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir 2022, yang mengungkap bahwa hingga kini sebagian besar fasilitas radiologi di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan sistem kontrol dan pencegahan paparan yang tidak diperlukan.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa hanya 40,3% fasilitas telah menerapkan pengendalian paparan tak perlu, dengan data Diagnostic Reference Level (DRL) menunjukkan tingginya potensi kejadian: 48% untuk CT scan dan 69% untuk radiografi umum pada tahun 2020.
Paparan radiasi yang tidak dibutuhkan bisa terjadi ketika pasien terkena radiasi berulang, daerah target salah, atau saat pemeriksaan tidak memenuhi prinsip justifikasi medis. Meski dampaknya sering kali tidak langsung terlihat, insiden ini dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang dan mencerminkan kualitas keselamatan yang rendah di fasilitas kesehatan.
BAPETEN mengusulkan pedoman sistematis untuk mengatasi permasalahan ini, mulai dari identifikasi, pencatatan, pelaporan, hingga analisis akar masalah dan tindakan korektif. Selain itu, pentingnya budaya keselamatan (safety culture) dan sistem pelajaran dari insiden (lesson learned) menjadi kunci pencegahan berulangnya kasus serupa.
Rekomendasi strategis juga mencakup pengembangan sistem informasi elektronik seperti Balis-INFARA agar lebih responsif dalam pelaporan dan analisis insiden paparan. Diharapkan kolaborasi lintas institusi, termasuk Kementerian Kesehatan dan asosiasi profesi, dapat memperkuat infrastruktur keselamatan pasien di Indonesia (Tim Perpustakaan).
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Estimasi Paparan Radiasi Neutron Selama Kalibrasi Surveymeter Neutron Dalam Bunker SINETJA Menggunakan Simulasi PHITS Versi 3.17 | Prosiding SKN 2024 | id |