Indonesia kini semakin memantapkan langkahnya dalam menjamin keselamatan instalasi nuklir non-reaktor (INNR) melalui penerapan sistem FINAS (Fuel Incident Notification and Analysis System). Sistem ini digagas sebagai sarana pembelajaran berbasis insiden yang efektif untuk meningkatkan pengawasan dan pengambilan keputusan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Dalam dokumen seminar BAPE…
Pemerintah Indonesia menunjukkan kesiapan serius dalam pengawasan pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam kajian yang disusun oleh BAPETEN, dipaparkan bahwa Indonesia telah memiliki infrastruktur pengawasan yang mencakup badan pengawas, sistem legislasi, peraturan, perizinan, hingga inspeksi yang memadai untuk mendukung keberhasilan proyek PLTN. BAPETEN…
Potensi Uranium dan Thorium di Pasir Zirkon Kalteng: Ancaman Tersembunyi di Balik Eksportir Sukses Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatatkan lonjakan besar dalam ekspor pasir zirkon dari 2004 hingga 2008, dengan puncaknya lebih dari 800.000 ton pada 2008. Namun, di balik angka gemilang ini tersembunyi ancaman serius: kandungan uranium (U) dan thorium (Th) yang ikut terbawa dalam setiap ekspor.…
Pemerintah Indonesia terus memperketat pengawasan terhadap pangan impor asal Jepang setelah kecelakaan nuklir di PLTN Fukushima I pada 11 Maret 2011. Radionuklida yang dilepaskan dari insiden tersebut berpotensi mencemari atmosfer, lautan, dan lahan pertanian, sehingga mempengaruhi produk pangan yang diimpor ke Indonesia. Dalam rangka melindungi masyarakat, berbagai regulasi telah diterapkan…