Artikel
Studi Keselamatan PLTN Bawah Tanah | JUPETEN 2022
Pertumbuhan manusia memberikan konsekuensi terhadap dalam penggunaan lahan. Pembangunan fasilitas dan industri untuk memenuhi kebutuhan manusia membuat ketersediaan lahan untuk ekosistem alam dan pertanian cenderung menurun. Penggunaan lahan tersebut salah satunya pada sektor energi, di antaranya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Oleh karena itu, pengembang PLTN saat ini telah mengembangkan beberapa desain PLTN dengan ukuran yang kecil yaitu Small Modular Reactor (SMR), Micro Modular Reactor (MMR), dan PLTN bawah tanah. Selain penghematan ruang, PLTN bawah tanah sendiri memiliki beberapa kelebihan yaitu peningkatan keamanan, penguatan pengungkung, dan perlindungan dari sejumlah kejadian eksternal. Di sisi lain, persoalan keselamatan tetap harus menjadi fokus utama dari desain PLTN ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2012, keselamatan merupakan suatu ketentuan yang harus dipenuhi oleh badan usaha yang ingin melaksanakan pembangunan, pengoperasian, dan dekomisioning. Makalah ini disusun untuk mengelaborasi hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk desain PLTN ini. Telaah dilakukan berdasarkan katalog desain PLTN Super-Safe, Small and Simple Reactor (4S) yang dikembangkan oleh Toshiba dan dikombinasikan dengan referensi lain terkait struktur gedung bawah tanah. Dari hasil telaah didapatkan bahwa beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk desain PLTN bawah tanah adalah hidrologi, sifat tanah, kemungkinan kecelakaan akibat runtuhan, pemeliharaan, dan penanggulangan kedaruratan nuklir.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Kajian Teknis Sistem Proteksi Kebakaran dan Ledakan Internal dalam Desain PLTN, TA. 2009 | - | id |