Kajian terbaru dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengungkapkan tingginya potensi paparan radiasi tak perlu (unnecessary exposure) pada pemeriksaan radiologi diagnostik di Indonesia. Berdasarkan data selama periode 2021-2023, ditemukan bahwa potensi paparan tak perlu pada pemeriksaan CT-Scan mencapai 37,90%, terutama pada CT Chest dengan media kontras. Sementara itu, pada radiografi um…
Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Apung. Dalam sebuah studi terbaru, dilakukan penerapan metode Reactor Technology Assessment (RTA) untuk memilih lokasi terbaik bagi pembangunan PLTN Apung yang pertama di Indonesia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi lokasi yang paling cocok berdasarkan parameter teknis dan lingkungan. Em…
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir (Vol. 4, No. 2, Desember 2024) mengungkapkan pengaruh ukuran ruang dan laju pertukaran udara terhadap estimasi dosis radiasi dalam penggunaan terak timah 2 sebagai substitusi parsial agregat halus pada mortar bangunan. Latar Belakang Terak timah 2 merupakan limbah dari industri peleburan timah yang mengandung bahan…
Di tengah perkembangan industri pertambangan, perhatian terhadap pengelolaan limbah mineral radioaktif menjadi isu mendesak. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) kini menjadi alat vital untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dalam tata ruang dan penyimpanan permanen mineral ikutan radioaktif (MIR). Berdasarkan hasil kajian terbaru oleh Imron dan timnya dari BAPETEN, disoroti pentingnya …
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Apung kini menjadi sorotan dunia. Teknologi ini menarik perhatian negara-negara besar seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Denmark karena potensinya dalam mendistribusikan energi hingga ke wilayah terpencil. Akademik Lomonosov, PLTN Apung pertama yang beroperasi secara komersial sejak 2020, menjadi contoh nyata penerapan teknologi ini. Dengan dua reaktor …
Dokumen ini membuka wawasan mengenai arsitektur regulasi ketat yang ditetapkan oleh IAEA Safety Standards Series, yang merupakan tulang punggung perlindungan global terhadap radiasi pengion. Seri ini menetapkan hierarki panduan yang jelas: mulai dari prinsip fundamental dalam Safety Fundamentals (biru), diikuti oleh pernyataan keharusan yang mengikat (pernyataan "shall") dalam Safety Requiremen…
Dokumen ini adalah panduan fundamental yang diterbitkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada tahun 1994, dan merupakan produk kunci dari RADWASS Programme (Radioactive Waste Safety Standards), inisiatif yang didedikasikan untuk menetapkan standar global untuk keselamatan limbah. Sebagai bagian dari Safety Guides (Seri Keselamatan No. 111-G-1.1), karya ini menempati posisi penting da…
BAPETEN tengah menyusun skema baru kualifikasi dan kompetensi dasar bagi petugas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terapung sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan keselamatan dan keamanan instalasi nuklir di laut. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Jupeten menegaskan bahwa PLTN terapung memiliki risiko khusus, termasuk potensi kecelakaan akibat posisi reaktor yang tidak stabil se…
Dokumen "REACTOR SITING RISK-INFORMED REVIEW GUIDE (G-RG-S)" yang disiapkan pada Desember 2008 ini merupakan panduan krusial yang diprakarsai oleh Kantor Program Internasional dari United States Nuclear Regulatory Commission (NRC) dan disusun oleh Advanced Systems Technology and Management, Inc. (AdSTM). Tujuan utamanya adalah memberikan bantuan regulatori teknis kepada negara-negara yang baru …
Dokumen IAEA-TECDOC-1355, yang diterbitkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Juni 2003, menyajikan panduan sementara yang krusial tentang Keamanan Sumber Radioaktif (Security of radioactive sources). Karya ini muncul sebagai respons mendesak terhadap pengakuan bahwa publikasi IAEA sebelumnya hanya memiliki persyaratan keamanan yang umum, yang utamanya ditujukan untuk menangani pa…