Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Apung. Dalam sebuah studi terbaru, dilakukan penerapan metode Reactor Technology Assessment (RTA) untuk memilih lokasi terbaik bagi pembangunan PLTN Apung yang pertama di Indonesia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi lokasi yang paling cocok berdasarkan parameter teknis dan lingkungan. Em…
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Apung kini menjadi sorotan dunia. Teknologi ini menarik perhatian negara-negara besar seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Denmark karena potensinya dalam mendistribusikan energi hingga ke wilayah terpencil. Akademik Lomonosov, PLTN Apung pertama yang beroperasi secara komersial sejak 2020, menjadi contoh nyata penerapan teknologi ini. Dengan dua reaktor …
Indonesia menunjukkan komitmen serius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengadopsi skema transisi energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kajian terbaru yang dilakukan oleh BAPETEN mengungkapkan bahwa penggantian PLTU ke PLTN dapat dilakukan karena kesamaan sistem dan komponen di antara kedua pembangkit ini. Sebagai langkah nyat…
BAPETEN tengah menyusun skema baru kualifikasi dan kompetensi dasar bagi petugas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terapung sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan keselamatan dan keamanan instalasi nuklir di laut. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Jupeten menegaskan bahwa PLTN terapung memiliki risiko khusus, termasuk potensi kecelakaan akibat posisi reaktor yang tidak stabil se…
Sebuah kajian dalam Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir menyimpulkan bahwa tarif perizinan PLTN di Indonesia dalam PP 42/2022 sudah tidak selaras dengan teknologi baru seperti SMR dan PLTN apung. Peneliti menilai sistem tarif “satu harga” tak lagi relevan karena tiap teknologi punya kompleksitas berbeda. Penelitian juga menyoroti bahwa sebagian proses pembangunan SMR—seperti manufaktur dan…
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan kajian penting terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di pesisir Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Hasil penelitian yang disampaikan dalam 2020 Annual Nuclear Safety Seminar ini menunjukkan bahwa sebaran zat radioaktif (radionuklida) dari PLTN berkapasitas 100 MW tergolong aman dan berada jauh di bawah amb…
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) merilis laporan hasil kajian Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) untuk calon tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kalimantan Barat. Kajian ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko seismik terhadap keselamatan pengoperasian instalasi nuklir di tengah rencana pengembangan energi nuklir nasional. Laporan yang disusun oleh Pusat …
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melalui Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) telah merampungkan kajian penting mengenai dampak desain multi modul pada reaktor daya kecil, menengah, dan modular (Small Modular Reactor - SMR) terhadap kerangka regulasi nasional. Kajian ini menyoroti perkembangan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir …
Makalah ini membahas tentang analisis kerangka hukum kebijakan pertahanan Indonesia dalam rangka persiapan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di negara ini. PLTN merupakan salah satu opsi energi bersih yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan sumber daya energi dan kebutuhan listrik nasional. Namun, pengembangan PLTN juga memerlukan kebijakan d…
Perkembangan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) kecil, menengah, dan modular (SMR) menunjukkan perkembangan desain yang signifikan. Dalam perkembangannya, beberapa desain PLTN SMR mengadopsi desain multi modul. Pada desain ini, unit reaktor untuk PLTN terdiri dari beberapa modul seragam yang berada pada satu lokasi yang berdekatan dengan penggunaan struktur, sistem, dan komponen …