Pentingnya Jaminan Mutu dalam Evaluasi Tapak PLTN untuk Keamanan dan Keberlanjutan Dalam upaya memastikan keamanan dan keberlanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan pentingnya pengawasan jaminan mutu dalam penyelidikan geoteknik pada evaluasi tapak PLTN. Evaluasi tapak merupakan tahap krusial dalam proses perizinan PLTN, sebagaima…
Dinamika Pesisir Semenanjung Muria dan Implikasinya terhadap Tapak PLTN Studi terbaru mengenai kondisi hidrodinamika dan transport sedimen di pesisir Semenanjung Muria mengungkapkan pentingnya pemahaman terhadap dinamika pesisir dalam perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Studi ini menyoroti pengaruh gelombang, arus, dan pasang surut terhadap stabilitas pantai di sekitar calon…
Buku Saku tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini disusun oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) pada tahun 2009 dengan tujuan memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat mengenai peran, manfaat, dan tantangan pembangunan PLTN di Indonesia. Buku ini menjelaskan bahwa kebutuhan listrik nasional meningkat pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi, sehingga dip…
Indonesia tengah mempersiapkan langkah strategis dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Salah satu kunci keberhasilan proyek besar ini adalah hadirnya Organisasi Dukungan Teknis (Technical Support Organization/TSO) yang berperan mendukung keselamatan, keamanan, dan efisiensi operasional nuklir. Kajian yang dilakukan oleh tim peneliti BAPETEN menegaskan bahwa keberadaan TS…
Dalam upaya mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengambil inisiatif untuk mengoordinasikan penyusunan kebijakan calon tapak PLTN. Hal ini dilakukan karena belum ada lembaga yang secara khusus bertugas menyusun dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) untuk proyek strategis nasional ini. Berdasarkan seminar ya…
Kajian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bahwa standar lama penentuan tapak reaktor nuklir di Indonesia, yakni SNI 18-2034-1990, dinilai tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Hal ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk memperbarui regulasi agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) lebih aman, terutama dari risiko kegempaan. Dalam studi ya…
Dalam upaya memperkuat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi, dan Mutu Nuklir melakukan studi literatur mengenai metode identifikasi risiko tahap operasi PLTN. Studi ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan keselamatan nuklir sebelum instalasi pertama PLTN skala …
Dalam rangka mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) tengah mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan Nuklir (SIKN). Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan operasional reaktor daya melalui pelaporan dan analisis kejadian operasional yang mengandung risiko keselamatan. Studi komparatif yang dilaku…
Dalam menghadapi potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala kecil (Small Modular Reactor/SMR) di Indonesia, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memperkuat ketentuan jaminan finansial bagi perusahaan yang mengajukan izin konstruksi. Berdasarkan studi terbaru, tiga dokumen utama wajib disertakan dalam pengajuan izin: deposito berjangka di bank pemerintah, bank garansi da…
Dalam upaya mendorong efisiensi dan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) generasi mendatang, para peneliti dari BRIN, ITB, dan Nagaoka University of Technology memaparkan pemahaman terkini serta isu-isu kritis yang masih membayangi teknologi High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR) dengan sistem gas turbin siklus langsung. Teknologi ini menjanjikan efisiensi tinggi hingga 50% d…